Sajak Untuk Mahasiswa
Yogyakarta, 07 Maret 2017
Romantisme sejarah mencatat,
Konon, mereka menjelma sivitas akademika
Yang merepresentasikan kelompok intelektual
Berbagai petuah aktualisasi dipersembahkan melalui sebuah gerakan.
Namun, itu dulu bukan?
Saat dimana mereka bertahta sebagai pembaharu,
investasi masa depan
Pemikir yang logis dan kritis.
Banyak diantaranya yang mati termakan waktu
Terboyong ombak hingga ke pesisir
Tertidur,
Tanpa merindukan derap langkah di jalan yang menghujami.
Dari realita yang tergambar penuh derita.
Dari kenyataan yang seharusnya mereka ubah dengan usaha.
Namun nyatanya,
Ia terkikis dengan abjad-abjad kegelapan,
Yang memanggil dan mengutuki sampai habis suara.
Lupakan itu romantisme masa lalu!
Cerita heroik waktu dulu kian menjadi abu.
Tidurlah!
Terlelaplah!
Berselimutlah!
Dan saat kau terbangun nanti,
Hiruk pikuk akan menyelubungi.
Romantisme sejarah mencatat,
Konon, mereka menjelma sivitas akademika
Yang merepresentasikan kelompok intelektual
Berbagai petuah aktualisasi dipersembahkan melalui sebuah gerakan.
Namun, itu dulu bukan?
Saat dimana mereka bertahta sebagai pembaharu,
investasi masa depan
Pemikir yang logis dan kritis.
Banyak diantaranya yang mati termakan waktu
Terboyong ombak hingga ke pesisir
Tertidur,
Tanpa merindukan derap langkah di jalan yang menghujami.
Dari realita yang tergambar penuh derita.
Dari kenyataan yang seharusnya mereka ubah dengan usaha.
Namun nyatanya,
Ia terkikis dengan abjad-abjad kegelapan,
Yang memanggil dan mengutuki sampai habis suara.
Lupakan itu romantisme masa lalu!
Cerita heroik waktu dulu kian menjadi abu.
Tidurlah!
Terlelaplah!
Berselimutlah!
Dan saat kau terbangun nanti,
Hiruk pikuk akan menyelubungi.
Komentar
Posting Komentar