BOGOR TAK LAGI ISTIMEWA
Yogyakarta, 20 Februari 2017
Senyumku menyeringai,
Memandang setiap aksara yang berterbangan kala hujan mendera
Fase-fase yang memotret setiap angan yang hanya ada dalam khayalan.
Kota hujanku tak lagi istimewa.
Dulu, kala ia berwarna
Bersinar indah dipandang pelupuk mata.
Namun kini, hitam putih melapisinya
Meleburkan setiap alur yang terjalin rapi
Mengikis hati yang bertahta pada nuansa asmara.
Senyumku menyeringai,
Memandang setiap aksara yang berterbangan kala hujan mendera
Fase-fase yang memotret setiap angan yang hanya ada dalam khayalan.
Kota hujanku tak lagi istimewa.
Dulu, kala ia berwarna
Bersinar indah dipandang pelupuk mata.
Namun kini, hitam putih melapisinya
Meleburkan setiap alur yang terjalin rapi
Mengikis hati yang bertahta pada nuansa asmara.
Komentar
Posting Komentar