AKU YANG ALFA
Yogyakarta, 19 Februari 2017
Guyuran kini begitu deras membasahi bumi
Menghadirkan sejumlah kepekatan pada langit biru
Menghalangi hadirnya lembayung senja di pelupuk barat
Aku kini berdiri dihiasi dengan berbagai makna kehidupan
Tak seperti dulu,
Yang hanya bisa mengerti apa itu arti kemanjaan.
Sosok itu, semakin hari semakin jelas
Terlukis dalam keluasan langit
Tak dapat aku menggapainya,
karna saat ini ia tak lagi di sampingku.
Jauh,
Saat ini aku berada jauh darinya,
Untuk menyajikan seteguk air untuknya pun aku tak mampu
Andai, kini takdir berpihak kepadaku.
Putaran waktu kembali berputar mendekatkanku padanya
Dan kemudian, Tuhan mengizinkanku memeluknya
Membelai lembut wajahnya
Yang semakin hari semakin menua.
Aku adalah sosok yang alfa
Dan terkadang, adapula yang mengatakan aku tak berotak hebat,
Tetapi aku adalah sosok yang selalu menantimu dalam kerinduan..
Ayah,
Akankah engkau mendengar rintihan hatiku ini?
Apakah engkau dapat melihat pancaran kasih dariku?
Oh ya,
Aku lupa
Kini jarak kita tak sedekat dulu
Aku tak lagi berada disampingmu.
Tolong dengarkan aku,
Aku ingin membisikkan sesuatu
Dekatkan telingamu padaku
Dekap aku ayah
Kan ku katakan
Bahwa aku sungguh menyayangimu..
Guyuran kini begitu deras membasahi bumi
Menghadirkan sejumlah kepekatan pada langit biru
Menghalangi hadirnya lembayung senja di pelupuk barat
Aku kini berdiri dihiasi dengan berbagai makna kehidupan
Tak seperti dulu,
Yang hanya bisa mengerti apa itu arti kemanjaan.
Sosok itu, semakin hari semakin jelas
Terlukis dalam keluasan langit
Tak dapat aku menggapainya,
karna saat ini ia tak lagi di sampingku.
Jauh,
Saat ini aku berada jauh darinya,
Untuk menyajikan seteguk air untuknya pun aku tak mampu
Andai, kini takdir berpihak kepadaku.
Putaran waktu kembali berputar mendekatkanku padanya
Dan kemudian, Tuhan mengizinkanku memeluknya
Membelai lembut wajahnya
Yang semakin hari semakin menua.
Aku adalah sosok yang alfa
Dan terkadang, adapula yang mengatakan aku tak berotak hebat,
Tetapi aku adalah sosok yang selalu menantimu dalam kerinduan..
Ayah,
Akankah engkau mendengar rintihan hatiku ini?
Apakah engkau dapat melihat pancaran kasih dariku?
Oh ya,
Aku lupa
Kini jarak kita tak sedekat dulu
Aku tak lagi berada disampingmu.
Tolong dengarkan aku,
Aku ingin membisikkan sesuatu
Dekatkan telingamu padaku
Dekap aku ayah
Kan ku katakan
Bahwa aku sungguh menyayangimu..
Komentar
Posting Komentar