Satu Buket Mawar Terakhir

Kau jadikan aku permaisuri satu hari,
Menghadiahkan gaun cantik yang kukenakan pagi ini.
Poles senyuman yang terbias,
Membuatku tersipu.

Satu buket mawar terakhir menyambutku,
Biasan warna merah jambu yang kuartikan cinta,
Kau bawa dengan bersahaja.
Wajah molek bersolek di angkasa,
Menjadikan ia kenangan yang tak dapat kulupa.

Satu buket mawar terakhir dalam genggamanku,
Menjadi pelipur kala aku merindu.
Walau kini ia kian melayu,
‌Bahkan mati, habis dimakan waktu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syadza

Bogor Kota Hujan

kupu-kupu merah dipipiku