Detakan Waktu
Sederet jemari di ujung ruang mulai tampak
Melukiskan ujung bait yang menata beberapa titik.
Lalu, ia hancur melebur dalam detakan waktu.
Ku punguti satu persatu,
Namun jemari seakan menolak dan membuangnya kembali
Angin kencang dengan sigap meluluh lantahkan kenangan,
Menguburnya laksana mayat yang berbalut kain kafan.
Kutanyakan pada setiap detakannya,
"Hai waktu, akankah dia kembali?"
Tak ada jawab
Namun rayap menggerogoti,
hingga tak ada kenangan yang tersisa di hati
Komentar
Posting Komentar