SEPUCUK SURAT CINTA

Yogyakarta, 04 Desember 2016.

Ku tulis ungkapan kalbu,
Pada secarik kertas berbalut rindu..
Rindu yang menyongsong
Bak gerak murni yang menentukan arahnya sendiri..

Menembus dadaku,
Mengoyak kalbuku..
Berbiak berjuta cerita
Ketika pundi-pundi berkilauan tercurah dari angkasa..

Sengaja kuselipkan surat ini untukmu,
Surat pengantar cinta yang kutulis dengan syahdu,
Rasa yang menggembu ..
Kini, bagaikan banjir gulung-gemulung..
Bagaikan topan seruh menderuh..

Mengalir..
Menimbun..
Mendesak..
Mengepung..
Memenuhi sukma..
Menawan tubuhku dengan cinta yang kau tawarkan kepadaku..

Serasa manis sejuknya embun..
Selagu merdu dersiknya angin..
Membisikkan kisah cinta..
Mengajakku..
Mendayung jiwa ke tempat dingin..
Menghintai hidup di senja senyap..
Menepuk teluk mengempas emas..

Alun membawa bidukku perlahan..
Cemar melayang menepis buih..
Menjajarkan kisah diatas kasih..
Mendongengkannya pada setiap kerlingan bola mata
Yang tertangkap kasih yang membara,,

Sungguh,
Indah dan mampu ku jamah..
Tatapanmu yang menciptakan kehangatan,
Membuatku tersandar lemah dalam dekapan..

Secarik kertas ini menjadi saksi bisu,
Ia tak mampu berucap..
Tak jua mampu merasakan..
Namun,
Ialah yang menjadi kanvas putih
Dalam setiap goresan pena yang ku tuliskan..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syadza

Bogor Kota Hujan

kupu-kupu merah dipipiku