DENDAM POSITIF

Tak semua rasa sayang dan cinta dibenarkan menurut agama atau pendapat ulama dan pepatah orang tua.
Cinta dan sayang yang membawa kenistaan dan kecelakaan (nikmat membawa sengsara), apapun dalih dan alasannya tidak boleh dilakukan.
Orang tua atas dasar sayang pada anaknya melakukan perlindungan yang berlebihan (OVER PROTECTED) atau memberi kebebasan tanpa kendali (PERMISIF), sehingga bisa berdampak pada perilaku anak dikemudian hari seperti manja, malas, pemalu, penakut, boros, tidak tahu diri atau cengeng merupakan salah satu contoh kasih sayang dan cinta yang tidak diperbolehkan.
Betul tak ada orang tua yang tidak cinta dan sayang pada anaknya, tetapi jauh lebih berbahaya ketika rasa cinta memperdaya,
membunuh dan memberangus karakter anak, yang sesungguhnya dibutuhkan pada saat anak dewasa kelak.
Demikian pula DENDAM. Dendam merupakan perilaku yang benar-benar dilarang oleh agama, agama apapun. Tak ada tempat dalam agama bagi orang yang pendendam. Semua agama mengajak umatnya menjadi orang yang pemaaf, toleransi dan lapang dada.
Tetapi ada dendam yang bukan saja dianjurkan bahkan diwajibkan, yakni dendam positif. 
Dengan demikian tidak semua dendam dilarang atau jelek, ada dendam yang baik, yaitu dendam ketika kita melihat kemalasan diri, keterbelakangan umat, kemiskinan rakyat, kebodohan pejabat dan kemunafikan birokrat.
Semua realitas ini, menuntut kita untuk terenyuh, tersentak, tersontak, terperanjat, peduli, benci dan bangkit untuk segera merubahnya dengan menggunakan satu pisau rasa yakni dendam positif.
Demikian pula, ketika kemalasan menguasai diri, keborosan menghantui, kepicikan merajai, kemunafikan mendampingi dan kebodohan menyertai, semuanya hanya bisa ditaklukan, ditundukan, dienyahkan dan dilenyapkan dengan satu bom nuklir yang maha dahsyat, yakni rasa dendam positif, dendam penuh rasa sakit untuk bangkit... bangkit... dan bangkit..
Sadar atau tidak, setiap orang pasti merindukan kemajuan, memimpikan kesuksesan tetapi tidak semua orang berani melawan berbagai hambatan, rintangan dan masalah yang senantiasa menjadi penghadang dan penghalang. Semua penghalang dan penghadang mesti dihadapi dengan perasaan penuh dendam positif, dilawan dengan kekerasan konstruktif, ditaklukan dengan kemunafikan kritis dan ditundukan dengan kebencian produktif.
Makhluk-makhluk penghambat kemajuan  yang dimaksud itu....:
  • CULTURAL BLOCKS
  • EMOTIONAL BLOCKS
  • INTELLECTUAL BLOCKS
 
 
 
oke thanks, semoga bermanfaat.. !! 

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Syadza

    Bogor Kota Hujan

    kupu-kupu merah dipipiku