Postingan

Sepanjang Tol Purbaleunyi

Bandung, 04 Juli 2017 Tuan, ada yang berbeda di sepanjang Tol Purbaleunyi ini hijaunya bebukitan memanjakan mata saat menatap lekat.. Hembusan angin dicuaca yang mulai mendingin Kini berselimut menyetubuhiku.. Kutemukan harap diantara panjangnya jejeran mobil elit Hembus nafas yang semakin lekat menandakan segera ingin keluar Dari jeruji tuk menikmati keindahan Sang Ilahi.. Tuan, coba kau lihat di sepanjang Tol Purbaleunyi Sesekali saja tak mengapa Mungkin kau akan menemukanku disana Bersama dinginnya jiwa yang membeku Mematung Terpesona oleh moleknya dunia..

Di 78 KM Purbaleunyi

Bandung, 04 Juli 2017 Kesalku bertambah saja Saat setiap pandang yang kutemui Bukanlah matamu Rinduku semakin berat Hingga saatnya aku membuangmu dan rinduku di 78 Km Purbaleunyi Menyisatkan memori Pada jalanan terik yang tak kunjung berhenti.. Sudahlah, Sudahi rindu ini sayang Jangan kau kemari.. Kembali menghampiri diri yang dibaluti sepi..

Antara Bogor dan Madura

Bandung, 04 Juli 2017 Aku bercerita pada goresan senja Madura bahwa senjaku tak kalah indah dengan kepunyaannya.. Menengadahkan wajah Seperti tak ingin tersaingi keindahannya.. Kusangka, Aku terpesona Padamu.. Pembawa keindahan senja Antara Bogor dan Madura

Kencan Berdua

Bandung, 06 Juli 2017 Nyatanya kita tidak hanya kencan berdua Seperti yang kau sebut malam tadi Nyatanya kita tidak hanya kencan berdua Untuk menikmati suasana malam Dan keramaian kota Nyatanya kita tidak hanya kencan berdua Karna ada aku, kamu, dan dia

Bumi Pasundan

Bandung, 06 Juli 2017 Pun tertegun Saat serakan ingatan di batas cakrawala Pada romantisme sejarah Kota Kembang yang menuansa Laksana pingitan gadis cantik yang menjernihkan mata.. Priangan, Parahyangan, Pasundan, Bandung, Kota Kembang Sudah, entah apalagi penamaannya Kutilik, semuanya terdengar seksi dan manis Seperti laiknya mojang Pasundan Yang identik dengan mulusnya kulit Dan rekahan senyuman bak kembang di taman O! Aku tercengang akan indahmu Pada setiap jajaran gedung putih yang kutemui Dan lampu merahmu Membuatku tersipu akan pesona ronamu Ini hanyalah bagiku ataupun juga kamu? Mari bertemu kembali Walau hanya sekedar menepis rindu sesekali Untuk menikmati kota Dipenghujung tua nanti

Di Alun-Alun Bandung Malam Itu

Bandung, 06 Juli 2017 Di Alun-alun Bandung malam itu, Kita bersua seperti sedia kala Melayangkan senyuman yang sejak lama tak jumpa Di Alun-alun Bandung malam itu, Seakan semua berdusta Langit berdusta pada bumi Bahwa ia mengingkari adanya rindu yang membaluti hati Begitu juga air yang berdusta pada api Bahwa tak ada lagi rasa ingin melukai Di Alun-alun Bandung malam itu, Aku menemukan seteguk rindu yang dulu melukai

Persimpangan Dago

Bandung, 06 Juli 2017 Ada yang berbeda di Persimpangan Dago kemarin Kuusung tawa hingga tercipta air mata bahagia Sambutan halusmu Dwi Yang membuatku dimabuk kepayang Uluran tangan yang sejak kemarin menggandengku damai Kususuri setiap belokan sudut kota yang kau sukai ini Menimba-nimba dengan banyak perbedaan yang kuamati Dengan kota persinggahanku Yang menciptakan jarak hingga kita terlampau sulit berjumpa lagi Di Persimpangan Dago itu Dwi, Ada ungkapan cinta Yang sengaja kutoreh pada setiap persimpangannya Agar kau dapat mengingat Bahwa akulah yang pernah ada Di Persimpangan Dago kemarin bersamamu